Trading itu kayak main catur. Harus sabar dan punya strategi. Tapi kadang, emosi bisa bikin kita lupa diri. Salah satu yang paling bahaya itu "revenge trading" atau trading balas dendam. Mari kita bahas. Kenapa ini bisa terjadi dan gimana cara menghindarinya?
Revenge trading itu biasanya muncul setelah kita Loss. Misal, baru aja kena stop loss. Rasanya pengen cepet-cepet balikin duit yang hilang. Akhirnya, kita buka posisi lagi tanpa mikir panjang.
Kenapa Revenge Trading Berbahaya?
Bahayanya jelas. Pertama, kita jadi gak objektif. Keputusan trading kita didikte sama emosi, bukan analisa yang matang. Kita cenderung ngambil resiko yang gak perlu.
Kedua, kita bisa melanggar trading plan yang udah kita Susun. Padahal, trading plan itu kompas kita di pasar. Kalau kompasnya diabaikan, ya nyasar.
Ketiga, bisa bikin stress dan frustasi. Bukannya untung, malah nambah beban pikiran. Ujung-ujungnya, kita jadi benci sama trading.
Cara Menghindari Revenge Trading
Nah, ini yang penting. Gimana caranya biar kita gak kejebak dalam lingkaran setan ini?
- Kenali Emosi Anda: Sadari kalau Anda lagi emosi. Jangan trading saat marah, sedih, atau kecewa. Tenangkan diri dulu.
- Evaluasi, Bukan Balas Dendam: Setelah loss, jangan langsung balas dendam. Evaluasi dulu, kenapa bisa loss. Apa ada yang salah dengan strategi kita? Atau kita yang kurang disiplin?
- Istirahat Sejenak: Kalau perlu, istirahat dari trading. Lakukan hal-hal yang bisa bikin rileks. Jangan paksa diri untuk terus mantengin chart.
- Disiplin dengan Trading Plan: Ini kunci utama. Ikuti trading plan Anda denganDisiplin. Jangan tergoda untuk ngambil posisi yang gak sesuai dengan rencana.
- Manajemen Risiko yang Ketat: Selalu gunakan stop loss dan take profit. Ini untuk melindungi modal kita dari kerugian yang lebih besar.